Karna...
Tlah kau rancang kata sedemikian indah
Mengalir puisi membelah hari-hari-mu
dalam maya, fajar, tengah hari dan senja
Mengalahkan temaram yang begitu kelam
Kamis, 24 Februari 2011
5 Keutamaan Pernikahan dalam Islam
(I): Menyehatkan Mental
Allah SWT berfirman yang artinya, "Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kamu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu sakinah kepadanya dan dijadikan-Nya rasa kasih dan sayang di antara kamu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Ar-Rum: 21).
"Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu, dan darinya Dia menciptakan istrinya agar dia sakinah kepadanya." (Al-A'raf: 189).
PERINGATAN BESAR BUAT KAUM WANITA
Dipetik dari Kitab Muhimmah karangan Sheikh Abdullah bin AbdulRahim Fathoni 1384 Hijrah.
Diceritakan oleh Sayyidina Ali RA.; Adalah pada suatu hari masuk aku ke dalam rumah Nabi SAW. dan ada sertaku isteriku, Siti Fatimah RA. Maka tatkala aku dekat dengan pintu, maka sabda Nabi SAW."Siapa yang dipintu itu?"
Maka sahut Siti Fatimah;"Kami dengan suami kami, Ali. Hamba datang untuk menghadap engkau
ya Rasulullah".Maka tatkala Rasulullah membuka pintu bagi kami, tiba-tiba kami dapati akan Nabi hal keadaannya menangis akan sebagai tangis yang sangat. Maka kataku (Sayyidina Ali RA.) baginya; "Penebusmu [adalah] aku, engkaulah bapaku dan ibuku Ya, Rasulullah. apakah yang menyebabkan engkau menangis?"
Rabu, 23 Februari 2011
caraku mencintaimu
aku ingin mencintaimu seperti meriam yang tak hentinya menembakan peluru peluru bola yang meledak ledak
atau seperti gunung krakatau yang bergoncang goncang siap meletuskan dirinya sendiri
seperti gelombang air laut yang bertubi tubi menghantam dengan garangnya pinggiran cadas di tepi pantai
betapa kuingin menunjukkan padamu kekuatan cintaku
atau seperti gunung krakatau yang bergoncang goncang siap meletuskan dirinya sendiri
seperti gelombang air laut yang bertubi tubi menghantam dengan garangnya pinggiran cadas di tepi pantai
betapa kuingin menunjukkan padamu kekuatan cintaku
Kali ini caraku...
Biarkan angin menghembus malam kita
Hingga gerai rambutku menyatu dengan rambutmu
Menyisakan waktu tuk bercerita
Tentang awan, rambulan atau mentari esok hari
Menerangi galau yang tak pernah selesai
Bahwa, hati ini ingin kau miliki
Meninggalkan kisi hati yang terlanjur kau koyak
Terselip rasa sayang, kasih dan CINTA
Meski tak kuucap atau kau yang berucap
Ah......
Biarkan kali ini dengan caraku
Menyayangimu.............
Hingga gerai rambutku menyatu dengan rambutmu
Menyisakan waktu tuk bercerita
Tentang awan, rambulan atau mentari esok hari
Menerangi galau yang tak pernah selesai
Bahwa, hati ini ingin kau miliki
Meninggalkan kisi hati yang terlanjur kau koyak
Terselip rasa sayang, kasih dan CINTA
Meski tak kuucap atau kau yang berucap
Ah......
Biarkan kali ini dengan caraku
Menyayangimu.............
Pabila cinta memanggilmu, ikutilah dia
Walau jalannya terjal berliku-liku.
Dan pabila sayapnya merangkummu pasrahlah serta menyerah,
Walaupun pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu
Dan jika dia bicara kepada, percayalah….
Walau ucapanya membuyarkan mimpimu , bagai angin utara mengobrak-abrik pertamanan
Sebab sebagaimana cinta memahkotaimu, demikian pula dia menyalibmu.
Demi pertumbuhanmu begitu pula demi pemangkasanmu
Walau jalannya terjal berliku-liku.
Dan pabila sayapnya merangkummu pasrahlah serta menyerah,
Walaupun pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu
Dan jika dia bicara kepada, percayalah….
Walau ucapanya membuyarkan mimpimu , bagai angin utara mengobrak-abrik pertamanan
Sebab sebagaimana cinta memahkotaimu, demikian pula dia menyalibmu.
Demi pertumbuhanmu begitu pula demi pemangkasanmu
tanpa judul....
Cinta tak memberikan apa-apa, kecuali keseluruhan dirinya, utuh-penuh,
Pun tidak mengambil apa-apa, kecuali dari dirinya sendiri....
Cinta tidak dimiliki ataupun dimiliki...
karena cinta tlah cukup untuk cinta....
Cinta tiada berkeinginan selain mewujudkan maknanya....
Namun jika kau mencinta disertai berbagai keinginan...ujudkanlah dia demikian; .....
Meluluhkan diri, mengalir bagaikan kali, yang menyanyikan lagu persembahan malam...
Mengenali kepedihan kemesraan yg terlalu dalam.
Merasakan luka akibat pengertianmu sendiri tentang cinta;
Dan meneteskan darah dengan sukarela serta suka cita....
Pun tidak mengambil apa-apa, kecuali dari dirinya sendiri....
Cinta tidak dimiliki ataupun dimiliki...
karena cinta tlah cukup untuk cinta....
Cinta tiada berkeinginan selain mewujudkan maknanya....
Namun jika kau mencinta disertai berbagai keinginan...ujudkanlah dia demikian; .....
Meluluhkan diri, mengalir bagaikan kali, yang menyanyikan lagu persembahan malam...
Mengenali kepedihan kemesraan yg terlalu dalam.
Merasakan luka akibat pengertianmu sendiri tentang cinta;
Dan meneteskan darah dengan sukarela serta suka cita....
Selasa, 22 Februari 2011
“dimana cinta”
Dimana ?
(Siapa ?)
Itunya..
(Apanya ?)
Hidung mancung kamu…
(Ah…)
Dimana ?
(Siapa ?)
Itu…
(Apa ?)
Binar mata kamu…
(Entah…)
(Siapa ?)
Itunya..
(Apanya ?)
Hidung mancung kamu…
(Ah…)
Dimana ?
(Siapa ?)
Itu…
(Apa ?)
Binar mata kamu…
(Entah…)
Minggu, 20 Februari 2011
Bulan itu adalah kamu
dari awal aku sudah menunggu mu
meski saat gelap itu karena aku yakin
kau pasti datang membawa cahaya mu
terang itu kian membasuh bagai air
sejuk damai teduh dari jiwa ini yang kusut
meski saat gelap itu karena aku yakin
kau pasti datang membawa cahaya mu
terang itu kian membasuh bagai air
sejuk damai teduh dari jiwa ini yang kusut
Sabtu, 19 Februari 2011
perih
Perih menusuk
Teriris perlahan namun pasti
Tak daya tuk dipulihkan
Entah tak dapat
Entah tak mau
Habis sudah kristal bening dimata
Gemetar luluh badanku remuk
Rusaklah habis semua
Adakah puing tersisa
Teriris perlahan namun pasti
Tak daya tuk dipulihkan
Entah tak dapat
Entah tak mau
Habis sudah kristal bening dimata
Gemetar luluh badanku remuk
Rusaklah habis semua
Adakah puing tersisa
Pungguk Rindukan Bulan
'Kapan kau datang untukku, Bulan?' tanya sang pungguk
Dengan suara lusuh
Dengan kangen yang menua
Dengan cinta yang beruban
'Kapan kau turun, Bulan?'
'Kapan kau akan menjawab tanyaku tentang cintamu?'
'Pernahkah kau berpikir tentang kehadiran dan sua?'
Dengan suara lusuh
Dengan kangen yang menua
Dengan cinta yang beruban
'Kapan kau turun, Bulan?'
'Kapan kau akan menjawab tanyaku tentang cintamu?'
'Pernahkah kau berpikir tentang kehadiran dan sua?'
Jumat, 18 Februari 2011
ibaratkan pasir di pantai, ketika kamu menggenggamnya terlalu erat maka mereka mencoba keluar melalui sela-sela jarimu dan kamu tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali pasir yang telah berkurang.
dan ketika kamu memegangnya biasa saja, maka ia akan tetap berada di situ sampai kapanpun kamu memegangnya.
kemaren pas makan pangsit dan diskusi soal berhubungan (pacaran maksudnya). kebanyakan kita sebagai pelaku merasa ada sesuatu yang berlebihan dalam masa pacaran. entah itu dari pasangan kita maupun dari diri kita sendiri. kadangkala karena sikap berlebihan tersebut, keseimbangan antara kedua pihak terganggu. akibatnya hubungan menjadi bermasalah.
dan ketika kamu memegangnya biasa saja, maka ia akan tetap berada di situ sampai kapanpun kamu memegangnya.
kemaren pas makan pangsit dan diskusi soal berhubungan (pacaran maksudnya). kebanyakan kita sebagai pelaku merasa ada sesuatu yang berlebihan dalam masa pacaran. entah itu dari pasangan kita maupun dari diri kita sendiri. kadangkala karena sikap berlebihan tersebut, keseimbangan antara kedua pihak terganggu. akibatnya hubungan menjadi bermasalah.
Kamis, 17 Februari 2011
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah oleh Michael H. Hart
|
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah oleh Michael H. Hart
|
|
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah oleh Michael H. Hart
|
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah oleh Michael H. Hart
|
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah oleh Michael H. Hart
|
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
|
Menyoroti Kebijakan Ekonomi Kapitalistik
Apabila ummat Islam dipimpin dengan mempergunakan sistem Demokrasi secara de jure --dan ini merupakan usaha negara imperialis supaya penjajahan serta sistem mereka tetap bisa dipertahankan-- maka ummat Islam secara de facto dipimpin dengan mempergunakan sistem ekonomi Kapitalis pada semua sektor kehidupan perekonomiannya". (Taqiyyuddin An-Nabhani, 1953).
Periode Orde Lama dengan gaya Demokrasi Terpimpin yang dikomandoi Soekarno menuai banyak kritikan akibat ketidakmampuannya menciptakan pertumbuhan ekonomi. Kiblat kebijakan yang cenderung mengacu ke blok Timur waktu itu, lebih banyak berkutat pada proyek-proyek mercusuar. Tragedi komunisme dengan PKI-nya mengharuskan Soekarno meletakkan jabatan. Rezim Orba Baru --dipimpin Soeharto-- mencoba mengubah paradigma kebijakan politik-ekonomi. Stabilitas politik mendapat perhatian cukup besar, yang kemudian tidak jarang "memakan" banyak korban dari lawan-lawan politik Orba atau yang dianggap mengancam Soeharto dan kroninya.
Orientasi kebijakan ekonomi Orde Baru diambil dari teori pertumbuhan model Rostow dan diimplementasikan dalam tahapan-tahapan repelita. Sayangnya, rezim Orba ini ternyata hanya berhasil membangun konglomerasi sebagai kamuflase pendongkrak GNP rakyat Indonesia. Praktek kolusi dan korupsi menjadi borok menggegerkan dalam semesta ekonomi-politik pada tingkat birokrat hingga masyarakat lapis bawah. Sementara kemakmuran dan pemerataan secara riil tidak tercipta di tengah rakyat. Berbagai bantuan (baca: hutang) yang diterima kerapkali mengalami kebocoran, sedangkan gurita kelompok industri konglomerat, yang diharapkan mampu mengimplementasikan teori trickle down effect, gagal menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Fenomena hutang luar negeri sebagai komponen pelengkap APBN dari tahun ke tahun makin membengkak, yang pada akhirnya menjadi pemicu krisis ekonomi paling parah. Kondisi ini pun --ditambah berbagai faktor lain, termasuk sudah tidak sukanya pemerintahan Clinton kepada Soeharto-- mengharuskan Soeharto turun dari jabatan presiden. Pemerintahan transisi Habibie tidak diberi tempo waktu lama untuk membenahi situasi politik-ekonomi. Justru pada masa pemerintahannya Indonesia harus kehilangan salah satu wilayah strategisnya, yakni Timor Timur, yang memang tengah menjadi "proyek baru" Amerika melalui "tangan halus" PBB.
Orde Reformasi
Melalui proses pemilu yang diklaim paling "jurdil" semenjak orde baru, terbangun pemerintahan baru yang dipimpin kuartet Amien-Akbar Tanjung-Gus Dur-Mega. Rezim ini kemudian dikenal sebagai Orde Reformasi. Pada saat yang sama di hadapan mereka menghadang setumpuk persoalan politik, sosial, ekonomi, hukum dan sebagainya yang tengah mengancam masyarakat. Tulisan berikut ingin difokuskan pada arah kebijakan politik ekonomi yang digulirkan rezim Orde Reformasi dengan “kabinet persatuan nasional”-nya.
Bila kita cermati, tidak ada perubahan mendasar yang ditempuh pemerintahan Gus Dur untuk keluar dari krisis ekonomi. Kebijakan-kebijakan seputar masalah ekonomi sepenuhnya masih bercorak gaya Orde Baru. Ketergantungan kepada investor asing, kebijakan masalah hutang luar negeri, privatisasi BUMN, krisis perbankan dan ekses kejahatannya, intervensi Amerika dan IMF atas beberapa kasus ekonomi penting, makin memperkuat keyakinan bahwa ekonomi sepenuhnya berjalan di atas rel kapitalistik. Berbagai kunjungan dilakukan ke luar negeri untuk mengundang investor asing, sambil meminta beberapa tokoh menjadi penasehat ekonominya. Jaminan stabilitas keamanan --termasuk janji langsung dari pimpinan TNI waku itu--, perlakuan khusus masalah pajak, dan tawaran-tawaran lain dijanjikan kepada calon-calon investor asing. Inilah yang membuat berbondong-bondong pemilik modal datang dan memborong perusahaan-perusahaan yang diobral murah.
Masalah hutang luar negeri, meski telah mendapat sorotan dan kritik tajam dari berbagai kalangan, tetap saja menjadi “agenda tetap” pemerintah. Semasa presiden Soeharto berkuasa, ditegaskan bahwa bantuan luar negeri yang diterima Indonesia hanya merupakan pelengkap, yang lebih untuk membantu proses transisi ke arah pembiayaan swasta (Kompas, 22/6/96). Bagi rakyat awam, mungkin cara berpikirnya sederhana, kalau memang hutang itu sebagai pelengkap, kok selama puluhan tahun ketergantungan kita terhadap hutang semakin menjadi-jadi. Bukannya semakin menyusut malah membengkak dan semakin sulit untuk diatasi?
Apabila kita amati APBN sejak tahun 1966, akan dijumpai bahwa anggaran rutin dengan anggaran pembangunan selalu defisit (kekurangan). Defisit inilah yang ditutup dengan pinjaman luar negeri, sehingga menjadi anggaran yang dinamis dan berimbang. Hal ini tercantum pula dalam GBHN. Wajar saja jika kemudian posisi pinjaman luar negeri bukan lagi sebagai pelengkap tetapi sebagai pilar yang amat dibutuhkan. Pemerintah dalam hal ini, terlihat sering puntang-panting berusaha mencari pinjaman ke luar negeri, mengetuk pintu lembaga-lembaga keuangan internasional dan negara-negara donor. Kalau tidak demikian, maka sudah tentu APBN akan mengalami defisit. Semakin besar kucuran pinjaman diperoleh, semakin baik. Seolah menjadi prestasi menggembirakan, bahkan ada yang mengklaimnya sebagai tanda kepercayaan luar negeri yang meningkat kepada Indonesia.
Pembayaran hutang ini harus dalam bentuk valuta asing (dolar), yang memang langka dimiliki negara-negara peminjam. Maka apabila nilai mata uang lokal (rupiah) jatuh terhadap Yen atau dolar, berarti hutang yang harus dibayar bisa lebih besar, padahal tidak ada penambahan pinjaman baru. Ini tentu saja akan menguras dan menghabiskan devisa negara. Yang lebih parah jika kita kaji secara seksama, pembayaran cicilan hutang Indonesia (angsuran pokok plus bunga pinjaman) sudah melebihi besarnya pinjaman baru yang diperoleh (net transfer negatif). Ini namanya “gali lubang tutup lubang” dan lubangnya bertambah semakin dalam. Lalu siapa sebenarnya yang menikmati utang luar negeri ini, negara peminjam atau negara-negara donor? Bukankah hakikatnya justru kita yang membantu pembangunan negara-negara maju?
Selasa, 15 Februari 2011
PARADISE
My hand reach up to the open sky
and a cloud danced through my out stretched fingers
softly, gently, he spoke to me in a whisper :
"My rain will make you grow,
My shade will comfort you,
My winds carry the sseeds of a new beginning
come with me - as one we will search for paradise."
When I stood in my doubt
HE covered me with his coat, then said :
"As half you can see the paradise -
but together, completing each other,
we will be in paradise
and a cloud danced through my out stretched fingers
softly, gently, he spoke to me in a whisper :
"My rain will make you grow,
My shade will comfort you,
My winds carry the sseeds of a new beginning
come with me - as one we will search for paradise."
When I stood in my doubt
HE covered me with his coat, then said :
"As half you can see the paradise -
but together, completing each other,
we will be in paradise
PENANTIAN
Sekian lama ku mencari
sebuah hati yang kurindukan
Sekian lama ku menanti
sebuah hati yang kurindukan
Sekian lama ku menanti
dirimu yang ku impikan
Bimbang hati pun menjelma
Tatkala kau nyatakan cinta
Terucap kata janji setia
Membalut dua hati manusia
Badai hati pun menghalang
ombak pun menerjang
Namun cinta tetap bertahan
Bersimpuh direlung hati yang dalam
Kini perahu tlah ditambatkan
pada satu sisi kehidupan
masa yang terus berjalan
semoga menambah kedewasaan
dan cinta kan terus berjalan
Cinta itu buta
Buta akan Siksa hati
Hati itu lemah
Lemah akan rasa cinta
itulah yang ku takutkan darimu
meninggalkan aku..
sedang aku selalu tersesat....
pengen mati rasanya....
Buta akan Siksa hati
Hati itu lemah
Lemah akan rasa cinta
itulah yang ku takutkan darimu
meninggalkan aku..
sedang aku selalu tersesat....
pengen mati rasanya....
AKU INGIN
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
cinta....
entah, apakah kata itu berarti bagiku
akankah aku pernah merasakan keindahannya
kedahsyatannya, dan kelembutannya
rasanya mustahil...
sesuatu yang tak kan pernah terlintas dalam setiap langkah hidupku
namun, ternyata waktu berkata lain
sentuhan kata-katamu mampu menggapai relung jiwaku
untaian kalimatmu mampu membuatku berpaling
sesaat menikmati keindahan rasa itu
aku tak ingin berpaling lagi
selamanya ingin kuberlindung di dalam kehangatan auramu
cinta...
sesuatu yang tak kan pernah kubayangkan
mampu mengusik kesunyianku
entah, apakah kata itu berarti bagiku
akankah aku pernah merasakan keindahannya
kedahsyatannya, dan kelembutannya
rasanya mustahil...
sesuatu yang tak kan pernah terlintas dalam setiap langkah hidupku
namun, ternyata waktu berkata lain
sentuhan kata-katamu mampu menggapai relung jiwaku
untaian kalimatmu mampu membuatku berpaling
sesaat menikmati keindahan rasa itu
aku tak ingin berpaling lagi
selamanya ingin kuberlindung di dalam kehangatan auramu
cinta...
sesuatu yang tak kan pernah kubayangkan
mampu mengusik kesunyianku
Langganan:
Postingan (Atom)