Rabu, 20 April 2011

Buat Sepasang Mata tak dikenal

Kalaulah kegandrungan yang kunyatakan ini menarik perhatianmu

Atau tak berarti apa-apa bagimu

Maafkanlah aku. Namun di matamulah

Dalam lindup bayangannya, suatu petang aku bersandar istirah

Dan sebentar terhantar dalam tidur yang indah.

Dalam ketenangannya kubelai bulan dan bintang-bintang


Kuanyam kapal khayal dari kelopak-kelopak kembang

Dan kubaringkan jiwaku yang lelah di sana

Kuberi minum bibirku yang dahaga

Dan kupuaskan gairah mataku yang mendamba

Juwita,

Waktu kebetulan kita bertemu sebagai dua orang asing yang bertemu

Dukaku pun berjalan juga di jalan itu

Telanjang, tak terselubung

Dengan langkah murung…

Dan engkaulah dukaku itu

Kesedihan dan kegagalan

Kebisuan dan kekecewaan

Mengungkung penyair yang bergulat habis-habisan

Karena puisi, Juwita.. ialah orang asing dinegeriku

Dibunuh kekosongan dan kehampaan.

Jiwaku gemetar ketika aku melihatmu

Aku merasa tiba-tiba seakan sebuah golok mengorek ke dalam darahku

Membersihkan hatiku, mulutku

Meniarapkan aku dengan kening kotor dan tangan meminta

Dalam lindap bayangan matamu yang jelita

Juwita,

Jika tiba-tiba kita bertemu

Jika mataku memandang matamu

Yang anggun, hijau, tenggelam dalam kabut dan hujan

Jika kebetulan pula kita bertemu lagi di jalan

(Dan bukankah hanya nasib kebetulan ini)

Maka akan kucium jalan itu, kucium dua kali

1 komentar:

  1. pertamaxxxx..salam kenal , nice posting...

    lagu untuk ariel peterpan
    http://www.youtube.com/watch?v=oha5NP6lY0c

    BalasHapus