Jumat, 18 Februari 2011

ibaratkan pasir di pantai, ketika kamu menggenggamnya terlalu erat maka mereka mencoba keluar melalui sela-sela jarimu dan kamu tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali pasir yang telah berkurang.
dan ketika kamu memegangnya biasa saja, maka ia akan tetap berada di situ sampai kapanpun kamu memegangnya.
kemaren pas makan pangsit dan diskusi soal berhubungan (pacaran maksudnya). kebanyakan kita sebagai pelaku merasa ada sesuatu yang berlebihan dalam masa pacaran. entah itu dari pasangan kita maupun dari diri kita sendiri. kadangkala karena sikap berlebihan tersebut, keseimbangan antara kedua pihak terganggu. akibatnya hubungan menjadi bermasalah.

setelah dipikir2 secara mendalam (bukan logika saja), pernyataan yang di-blockquote tersebut memang ada benarnya. sebelum kita mengikat seseorang (pacaran) kita masih mempunyai batasan-batasan yang tidak boleh dilewati. seringkali kita mengabaikan batasan tersebut dengan alasan -saling memiliki satu sama lain, akan tetapi justru membuat salah satu pasangan merasa terkekang.
contohnya si A pacaran dengan si B. untuk beberapa minggu pertama ok-lah mereka ‘sayang-sayangan’ dan merasa saling memiliki. secara tidak langsung batasan antara keduanya juga timbul. prioritas terhadap pasangan kadangkala mengalahkan sesuatu yang penting dalam hidup kita. entah itu mengalahkan urusan keluarga, teman, atau bahkan urusan pribadi sendiri. jika ditanya, jawabnya pasti ‘semua pasti kulakukan untukmu!!!’ hmmm… menarik.
namun ketika hubungan menanjaki waktu demi waktu, semakin lama kita merasa semakin ada yang -bosan-terkekang-terbatasi.
lalu kenapa semuanya bisa seperti itu? itu karena kita melakukan ‘over-dosis’ terhadap hubungan antar pasangan.
hampir setiap remaja -abg yang masih belum bisa berpikir dewasa tentang hubungan mengalami masa tersebut. putus-sambung hubungan biasa terjadi hanya karena salah satu masalah terjadi.
kembali ke soal pasir tadi, apabila kita terlalu mengekang atau mengatur kehidupan seseorang yang kita sayangi -alih-alih merasa perhatian dan alasan yang lainnya, sejatinya dia akan merasa tidak nyaman dengan itu semua. pemberontakan, perlawanan, bahkan sikap menjengkelkan akan muncul ketika perasaan jenuh menghinggapi pasangan kita. kemudian hubungan kamu dalam masalah yang cukup serius.
bayangkanlah apabila kamu merasa dikekang, diatur oleh orang terdekatmu -pacarmu mungkin… (pasti alasannya karena ia ingin menjadikan kamu sesuai dengan keinginannya).
hal terbaik yang bisa dilakukan adalah membiarkan dia berkembang dan tumbuh sesuai dengan jalurnya sendiri. boleh saja kita mengutarakan isi hati dan keinginan kita, asal jangan sampai merasa dia ‘terlalu’ diatur dan dikekang. smuanya ada batasannya.
dan ingat, dalam menjalin hubungan, baik itu persahabatan atau lebih, menerima keadaan apa adanya lebih penting ketimbang mengubah keadaannya sesuai dengan keinginan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar