Sabtu, 19 Februari 2011

Pungguk Rindukan Bulan

'Kapan kau datang untukku, Bulan?' tanya sang pungguk
Dengan suara lusuh
Dengan kangen yang menua
Dengan cinta yang beruban
'Kapan kau turun, Bulan?'
'Kapan kau akan menjawab tanyaku tentang cintamu?'
'Pernahkah kau berpikir tentang kehadiran dan sua?'

Sang pungguk bertanya lagi
Dengan suara letih
Dengan mata yang kuyu
Dengan hati yang teriris
Dengan jiwa yang lunglay
'Aku lelah menantimu, Bulan'
'Sayapku tak bisa menggapaimu'
'Aku cuma bisa melihat senyummu yang bagus'
'Senyummu yang mengikatku dengan keguguan
dengan ketermanguan,dengan kehancuran'
Sang pungguk memandangi bulan dengan semakin murung
Semakin terpuruk
Dengan khayalnya yang merabun
Dengan asanya yang meluluh ia tersuruk
Terpaku dalam cintanya yang beruban
Terpaku dalam ketakberdayaan
Lalu ia pun terjatuh
Meski masih sempat bertanya,
'kapan kau datang untukku, Bulan?'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar